Kebohongan Ibumu Selama ini Masihkah Engkau....


    Kebohongan Ibumu Selama ini Masihkah Engkau

    Kontak Jodoh Gratis - Assalamualaikum, Selamat malam sobat malam ini saya mau berbagi Artikel yang mudah mudahan dapat menjadi renungan buat kita semua yang berstatus sebagai seorang anak, Sudah semestinya kita sebagai seorang anak selalu memperhatikan mereka yang telah membesarkan kita sampai sekarang ini, Pernahkah terlintas dibenak kita bahwasannya hanya mereka yang tulus dan tanpa pamrih menyayangi kita tanpa meminta balasan apapun mereka selalu berusaha dan mengusahakan apa yag kita pinta dan pada akhirnya kita juga akan berubah menjadi tua dimana kita akan merasakan hal yang mereka rasa tapi apakah kita sudah menjadi sosok anak yang mereka impikan dan dambakan ? Sudahkah kita membahagiakan mereka ? Sanggupkah kita membalas semua yang telah mereka berikan kepada kita ? Wahai sobatku bacalah renungan ini tentang kebohongan yang telah ibumu lakukan terhadapmu selama ini semoga menjadikan kita semua sadar ya sobat ^_^

    Kebohongan Ibumu Selama ini Masihkah Engkau


    Kebohongan Ibumu


    Seorang ibu dalam hidupnya banyak berbuat kebohongan kepada kita tahukah kamu apa sebagian keohongan itu :

    KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

    Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bahagian nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, ibu tidak lapar”

    KEBOHONGAN IBU YANG KE DUA

    Ketika saya dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil memancingan, ia dapat memberikan sedikit makanan.Pulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan suduku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, ibu tidak suka makan ikan”

    KEBOHONGAN IBU YANG KE TIGA

    Sekarang aku sudah masuk Sekolah Menengah, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak mancis untuk dijual, dan hasil jualan itu membuahkan sedikit wang untuk menyara kehidupan seharian. Di kala musim sejuk tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya membuat persiapan untuk menjual kotak mancis dikeesokan harinya. Aku berkata : “Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata : “Cepatlah tidur nak, ibu tidak penat”

    KEBOHONGAN IBU YANG KE EMPAT

    Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi loceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : “Minumlah nak, ibu tidak haus!”

    KEBOHONGAN IBU YANG KE LIMA

    Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai keperluan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat keadaan keluarga yang semakin parah, ada seorang pakcik yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku yang membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasihati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasihat mereka, ibu berkata : “Saya tidak suka akan bercinta”

    KEBOHONGAN IBU YANG KE ENAM

    Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya istirahat dari kerja. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit wang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, tetapi ibu berkeras tidak mau menerima wang itu. Malahan mengirim balik wang tersebut. Ibu berkata : “Ibu masih ada wang”

    KEBOHONGAN IBU YANG KE TUJUH

    Setelah lulus akan peperiksaan akhir menengah, aku pun melanjutkan pelajaran di sebuah universiti diluar negara, berkat biasiswa dari sebuah lembaga swasta. Akhirnya aku pun bekerja di lembaga itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup diluar negara. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau menyusahkan anaknya, ia berkata kepadaku : “Ibu tidak biasa tinggal di negara orang”

    KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN

    Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanser usus, dirawat di hospital, aku yang berada jauh di seberang samudera atlantik terus segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan.

    Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa sakitnya pnyakit yg dihidapi oleh ibuku, sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perit, sakit sekali melihat ibuku dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu dengan segaranya berkata : “Jangan menangis anakku, ibu tidak sakit”
    Setelah mengucapkan kebohongannya yang kelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

    ~♥ Ibu... dialah seorang wanita yang sanggup berkorban apa saja demi anak-anaknya. Dia sanggup kelaparan, kesakitan n sebagainya demi anak-anak. Naluri seorang ibu sukar kita terjemahkan. Kasihnya ibu membawa kita ke Syurga. Sayangilah ibu kita. Doakannya selalu. Kenang IBU dalam DOAmu

    Sertakan apa yang kamu rasakan dikomentar bawah ini ya sobat ^_^ dan jangan malu untuk berbagi.
    Advertisement